Bangka Selatan, Sebuah video berdurasi singkat yang diunggah akun TikTok @batara_toboali mendadak viral dan menyita perhatian warganet Bangka Belitung. Dalam video tersebut, seorang pemuda asal Toboali, Bangka Selatan, menyampaikan kritik keras terhadap wakil rakyat daerah yang duduk di DPR RI, sekaligus mengajak masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi.
Video itu menuai beragam respons dari pengguna media sosial. Tak sedikit warganet yang memberikan dukungan terhadap ajakan Batara, terutama terkait keresahan masyarakat atas kebijakan pemerintah dan minimnya keberpihakan anggota DPR RI asal Bangka Belitung. Fenomena ini menambah deretan konten lokal yang viral sekaligus memantik perbincangan hangat di ruang publik.
Kritik Tajam untuk DPR RI dan PT Timah, dalam rekaman tersebut, Batara secara terbuka menyebut beberapa nama anggota DPR RI dari dapil Bangka Belitung, antara lain Rudianto Tjen (PDI Perjuangan), Bambang Patijaya (Golkar), dan Melati Erzaldi (Gerindra). Ia menuding mereka tidak pernah memperjuangkan kepentingan rakyat Bangka Belitung.
Tak berhenti di situ, Batara juga mendesak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk segera memecat Bambang Patijaya dari kursi DPR RI. Ia menilai legislator asal Bangka itu lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang rakyat.
“Itu bukan wakil rakyat, itu penumpang gelap demokrasi,” tegas Batara dalam videonya.
Selain menyoroti DPR RI, Batara juga menyerukan aksi demonstrasi di depan kantor perusahaan pelat merah, PT Timah Tbk, di Pangkalpinang. Menurutnya, kebijakan terkait pertambangan timah yang tidak berpihak pada masyarakat semakin menambah kesulitan hidup warga Bangka Belitung.
Seruan Batara untuk turun ke jalan pada Senin, 6 Oktober 2025, diprediksi bakal menjadi momen bersejarah di Bangka Belitung. Informasi yang beredar menyebutkan ribuan massa dari berbagai kabupaten dan kota se-Babel dikabarkan siap hadir di Pangkalpinang untuk menggelar aksi di depan PT Timah Tbk.
Gelombang massa tersebut disebut berasal dari kalangan masyarakat, aktivis, hingga kelompok pemuda yang merasa perlu menyuarakan aspirasi terkait kondisi ekonomi dan kebijakan pertambangan di Bangka Belitung.
Respons Waraganet, unggahan itu cepat menyebar dan mendapat ribuan tayangan serta komentar. Mayoritas warganet mendukung seruan Batara agar masyarakat Bangka Belitung bersatu menyuarakan aspirasi. Bahkan, sejumlah komentar mengaku siap bergabung dalam aksi damai jika benar-benar digelar.
Meski begitu, tidak sedikit pula yang mengingatkan agar aksi dilakukan secara tertib, aman, dan sesuai prosedur hukum agar tidak menimbulkan gesekan.
Batara dikenal sebagai pemuda asal Toboali, Bangka Selatan, yang aktif menyuarakan kritik sosial melalui media sosial. Sebelumnya, ia juga beberapa kali menyoroti isu-isu daerah, termasuk soal kondisi ekonomi masyarakat dan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Fenomena viralnya video Batara kembali menunjukkan bagaimana media sosial menjadi ruang alternatif bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sekaligus membentuk opini publik di Bangka Belitung.(tim)